Bidadari Tua Semangat Perjuanganku
Teringat hari ini aku telah membuat
suatu kesalahan yang mungkin akan menjadi beban. Mengenang
perjuanganmulah aku mampu bertahan. Ya, sosok bidadari tua yang kini
mulai terlihat lelah menemani dan menjaga ku di setiap waktu. Apakah aku
yang bersalah? apakah aku yang meninggalkannya? apakah... dan
apakah...???? pertanyaan-pertanyaan konyol macam apa ini! menangispun
sudah tidak ada gunanya lagi. Ku coba resapi, Ku coba selami, segalanya
yang telah terjadi selama ini dan aku kembali teringat wajahmu, "Bidadariku" yang telah menua.
Aku kembali teringat awal aku
memasuki kehidupan baru ini. Tahun 2011 mulai kuperjuangkan dan
kupertaruhkan seluruh jiwa ragaku hanya untuk sebuah impian konyol yang
mungkin tidak dapat aku gapai. Satu kata yang ternyata telah merubah
segalanya. Tentu saja penyesalan datang di saat yang tidak tepat. Aku
baru sadar bahwa sebenarnya aku ini orang yang tidak mampu dan hanya
suka bermimpi penuh angan menembus asa. Betapa bodohnya aku mengatakan
bahwa aku ingin “KULIAH”! satu kata yang ternyata membua bidadariku
kewalahan mencari keajaiban dari doa dan harapan.
“Ya, aku hanya orang bodoh! Pasti
benar aku hanya bermimpi! Dan tentu saja aku hanya mampu untuk
menghayalkannya. Hanya saja kenapa datang sebuah semangat bahwa hari
ini, aku disini, berjuang untuk bertahan padamkan luka dan beban yang
ada, yang telah membakar seluruh jiwa.” Kecamuk isi hati yang tidak
dapat kuungkapan ketika aku menatap wajah bidadari tua ku. Betapa
bodohnya aku sekali lagi atas apa yang telah aku pinta. Tanpa sadar dari
kecil hingga dewasa usiaku kini pun aku hanya menggantungkan semuanya
dari pertolongan Bidadariku, tanpa kusadari Ia pun beranjak letih dan
sedikit tidak berdaya. Tapi apa daya, bidadariku adalah tangan Tuhan di
muka bumi ini. Bidadariku memiliki beban yang berada dipundaknya. Pun
bidadariku selalu harus dan tidak boleh terlihat menyerah di depanku.
Ya!!! Memang bodohnya aku terlalu
terlambat menyadari segala yang telah terjadi,
kuambil hikmah-Nya, rasakan nikmat-Nya, dan kucoba untuk hadapi. Kau
berikan kekuatan untuk lewati semua ini. Hari ini, Kan ku pastikan aku
masih ada disini mencoba lepaskan, coba bebaskan segala rasa perih
dihati. Coba resapi, Coba hayati segala yang telah terjadi ku ambil
hikmah-Nya. Rasakan nikmat-Nya Dan kucoba untuk hadapi semua ini
sendiri. Namun sekali lagi aku berkata pada diriku sendiri bahwa “Aku
Tidak akan pernah bisa!”.
Namun sekali lagi kau datang,
Bidadariku yang kini engkau telah berambah rapuh. Engkau selalu ada saat
jiwa ini rapuh, dikala aku jatuh kau memberikanku kekuatan untuk aku
berdiri, tapi bisahkah kau untuk sekali saja mengatakan bahwa kau juga
butuh bantuan. Segala doa dan usaha yang kau buat untuk menyelamatkanku,
melindungiku, dan menjadikanku menggapai cita ini tidak dapat ku balas
walau dengan nyawa sekalipun. Kini ku berjanji bidadariku, aku di sini
baik-baik saja. Aku di sini berjuang keras membalas perjuanganmu hanya
dengan keseriusan dan niatku untukmu bidadariku. Maafkan aku jika memang
aku selalu menyusahkanmu, maafkan aku jika selalu menimbulkan masalah
bagimu, dan maafkan aku apabila aku sering membuat mu kecewa. Kini
dirimu sudah mulai rapuh dan aku takut kehilanganmu, sungguh aku takut.
Tanpamu Bidadariku aku bukanlah apa-apa lagi, pun tanpamu bidadariku aku
tidak akan berdiri disini memakai almamater ini. Engkaulah sumber
semangat juangku, engkaulah sumber inspirasiku, engkaulah guru terbaik
dalam hidupku, dan ku harapkan engkau juga memahami dirimu sendiri lebih
dari engkau emmahami anak titipan Tuhan padamu. Ya, Ibulah bidadari
tuaku yang selalu masih dan akan tetap menemaniku menuju kesuksesan
duniaku. Terimakasih Ibu engkaulah sumber semangat ku dan karenamu lah
aku masih tetap bertahan dengan ini, sekali lagi aku akan berdoa dan
berharap serta memohan kepada Tuhan, untuk selalu menjaga dan
memberikanmu kesehatan serta rezeki yang barokah. Aku di sini selalu
merindukanmu dari lubuk hatiku walau terkadang aku gengsi dan tidak akan
berbicara yang sejujurnya,. Mengertilah akan dirimu sendiri Ibu wujud
dari Bidadari tangguh yang dikirimkan Tuhan untukku.
Kini di tahun 2013 aku berjanji akan
tetap semangat dan jalani hidup ini lebih kuat darimu dan aku tidak akan
menyerah. Kedewasaan bukanlah menjadi tonggak utama orang akan menjadi
sukses. Bermimpi bukan satu-satunya jalan untukku menggapai mimpi, dan
doa serta usaha darimu Ibu tidak akan sia-sia, karena engkaulah
sekalilagi Bidadari yang mulai tua dan rapuh. Istirahatlah dan mulailah
kembali ketika engkau sudah siap bekerja keras. Aku di sini baik-baik
saja Ibu. Terimakasih!!
-UNTUKMU BIDADARI TUAKU YANG MENJADI SUMBER SEMANGATKU MENJALANI HIDUP INI-