Senin, 09 Januari 2012

Proses Menulis

Oleh:

1.      RIZAL ARIFFIN                                                             
2.      NIMAS AYU PUSPA NINGRUM                        
3.      SIROTUL MAULIDIYAH                                            
4.      INNA BRILIANTIKA                                    
      5.   MA’RIFATUL MUFADHILAH    



KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan ridho-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah Proses Menulis ini dengan lancar. Makalah ini dibuat untuk melengkapi pembelajaran tentang Menulis.
Atas bantuan dan bimbingan hingga terselesaikannya Makalah ini kami ucapkan terima kasih kepada :
1.       Bapak Didin Widyartono, S.S., S.Pd, M.Pd selaku Dosen Pengampu mata kuliah Pengantar Sastra Indonesia
2.      Orang tua yang selalu mendukung dibidang moril dan materil.
3.      Kawan – kawan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia kelas A Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya Malang.
Kami sebagai penulis berharap dengan membaca makalah ini para pembaca mendapat ilmu yang bermanfaat. Selanjutnya, apabila terdapat kekurangan dan kelebihan dari makalah ini, kami berharap kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini dapat disempurnakan. Sekian kami ucapkan terima kasih kepada para pembaca.



Malang, 12 Oktober 2011

Penulis



DAFTAR ISI

Halaman Judul.......................................................   i
Kata Pengantar.....................................................     ii
Daftar Isi....................................................................   iii

BAB I              PENDAHULUAN

1.  Latar Belakang..................................................      
2.  Tujuan ..............................................................      

BAB II   PEMBAHASAN

1.    Proses Menulis..................................................
a.     Perencanaan.................................................
b.    Pembuatan Draf Tulisan..........................
c.     Penyuntingan.........................................
d.    Publikasi................................................
2.    Tips Menulis...............................................

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan dan Saran .....................................   11
    DAFTAR PUSTAKA .......................................................... 12




BAB I
PENDAHULUAN

1.   Latar Belakang
Menulis merupakan suatu proses dimana seseorang mengeluarkan ide atau gagasannya pada media kertas yang berupa tulisan. Di luar semua itu, secara khusu proses menulis mempunyai tahap-tahap tertentu yang bergantung pada apa yang ingin ditulis. Karena tahapan menulis Fiksi berbeda dengan tahapan menulis non-Fiksi. Dalam Fiksi antara tahapan menulis cerpen dan puisi pun berbeda. Begitu juga dengan non-Fiksi, penulisan antara iliah dan populer juga mempunyai tahapan-tahapan sendiri yang berbeda.

A.  Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, kita dapat merumuskan masalah yang akan kita kaji yakni:
1.      Apa saja sub tahap dalam proses membaca?
2.      Bagaimanakah tahap perencanaan itu?
3.      Bagaimanakah tahap penyusunan draf atau konsep tulisan itu?
4.      Bagaimanakahtahap penyuntingan itu?
5.      Bagaimanakah tahap publikasi itu?

B.   Tujuan
1.      Mengetahui  sub tahap dalam proses membaca.
2.      Mengetahui bagaimana tahapan perencanaan.
3.      Mengetahui bagaimana tahapan penyusunan draf atau konsep tulisan.
4.      Mengetahui bagaimana tahapan penyuntingan.
5.      Mengetahui bagaimana tahapan publikasi.






BAB II
PEMBAHASAN

1.   Proses Menulis
a.    Perencanaan
Tahap perencanaan merupakan langkah awal dalam menulis. Pada tahap ini, penulis melakukan kegiatan penggalian gagasan/ide, pendaftaran gagasan, dan pengurutan gagasan. Berikut ini uraian tiap kegiatan tersebut.
1.      Penggalian Gagasan
Gagasan sebuah tulisan dapat bersumber dari tiga hal, yaitu:
Ø Pengamatan kejadian/peristiwa hidup
Ø Imajinasi
Ø Kajian pustaka dan pengembangannya
§  Mencari tulisan/artikel ilmiah
Berbagai tulisan/artikel ilmiah sudah banyak tersedia melalui media cetak dan elektronik. Hal yang perlu diperhatikan adalah apakah berbagai tulisan/artikel ilmiah tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan? Terlebih, di internet banyak sajian tulisan yang bernilai berlian dan juga bernilai sampah.
Agar mampu mencari tulisan artikel ilmiah secara tepat, dapat digunakan beberapa cara. Jika melalui media cetak, dapat dilakukan petunjuk berikut ini:
ü  Melacak identitas informasi
ü  Membaca daftar isi
ü  Menyeleksi tulisan/artikel ilmiah
§  Menangkap informasi dari tulisan
Informasi dari tulisan/artikel biasanya diwujudkan dalam bentuk paragraf, tabel, dan gambar. Informasi disajikan dalam bentuk paragraf merupakan uraian-uraian gagasan. Untuk menguraikan gagasan, didukung dengan tabel dan gambar.






§  Menyimpulkan informasi dari tulisan
Dari tulisan ringkas pokok informasi pada kalimat utama di tiap-tiap paragraf, akan didapatkan kemudahan dalam menyimpulkan informasi tulisan/artikel ilmiah yang dicari. Kesimpulan yang diperoleh juga bukan informasi secara terpisah-pisah/parsial, melainkan kesimpulan secara utuh yang diambil melalui prosedur yang sistematis.
Selanjutnya, gagasan dari kegiatan penggalian ide tersebut didaftar dengan ketentuan sebagai berikut:
·         Pendaftaran Gagasan
Dari hasil tahapan kegiatan penggalian gagasan/ide dengan membaca sebuah tulisan/artikel, pembaca dapat mendaftar gagasan yang diperolehnya. Gagasan ini dapat ditambah dan dikembangkan sesuai dengan wawasan penulis. Referensi lain hanya berfungsi sebagai pemicu gagasan-gagasan baru dari penulis.
Gagasan-gagasan yang diperoleh penulis hendaknya didaftar. Pendaftaran gagasan ini memudahkan penulis dalam kegiatan selanjutnya, yakni mengurutkan gagasan. Tujuannya agar penulis tidak lupa. Selanjutnya, penulis mengurutkan gagasan secara sistematis untuk mempermudah pembaca dalam memahami tulisan.
·         Pengurutan Gagasan
Gagasan yang telah digali dan didaftar oleh penulis diurutkan penulis secara sistematis. Sistematika gagasan diurutkan berdasarkan klasifikasi tertentu. Gagasan dapat diklasifikasikan atas besar-kecil, teori-contoh, hingga umum-khusus. Terkadang gagasan diurutkan dari gagasan besar ke kecil atau sebaliknya dari ke besar. Penulis juga dapat mengurutkannya berdasarkan teori, lalu diikuti contoh atau sebaliknya dari contoh lalu diikuti teori. Di saat lain, penulis juga dapat mengurutkan gagasan secara umum ke khusus atau sebaliknya khusus-umum.
Pengurutan gagasan ini harus mengikuti prinsip kemudahan pemahaman bagi pembaca. Penulis harus mampu menentukan urutan gagasan yang sudah diurut sedemikian rupa agar lebih mudah dipahami pembaca dibandingkan dengan urutan gagasan tertentu. Teknik pengurutan gagasan ini harus dipikirkan penulis. Urutan yang memiliki nilai pemahaman yang paling tinggilah yang layak dipakai dalam tulisan.






b.    Penyusunan Draf Tulisan
Tahap penyusunan draf dapat dilakukan setelah tahap perencanaan selesai. Jika tahap perencanaan tidak selesai dan dipaksakan untuk penyusunan draf tulisan akan menghasilkan tulisan yang kurang bermutu.
Penyusunan draf ditulis berdasarkan gagasan-gagasan yang sudah diurutkan. Gagasan-gagasan ini diuraikan secara sistematis berdasarkan urutan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Hal ini untuk mencegah terjadinya lompatan pikiran penulis dalam proses menulis. Akibatnya, logika pemahaman pembaca tidak teratur. Tulisan sulit dipahami pembaca.
Gagasan-gagasan yang sudah diurutkan diuraikan dalam bentuk paragraf. Paragraf-paragraf ini terdiri atas gagasan utama dan penjelas. Tiap gagasan utama ditulis dalam bentuk kalimat utama. Tiap gagasan penjelas ditulis dalam bentuk kalimat penjelas. Syarat-syarat penyusunan sebuah paragraf dalam menguraikan gagasan mutlak dipenuhi. Syarat-syarat ini dijelaskan pada bagian berikutnya.
Draf tulisan ini disusun sementara untuk diperbaiki selanjutnya. Sifat sementara ini mengukuhkan bahwa hasil tulisan yang disusun berdasarkan urutan gagasan bukanlah hasil akhir tulisan, melainkan menjadi bahan perbaikan pada tahap berikutnya. Perbaikan ini disebut juga penyuntingan.


c.     Penyuntingan
Tahap ini dapat dilakukan jika draf sudah selesai disusun. Draf disunting untuk diperbaiki dari segi bentuk dan isi. Bentuk tulisan yang disunting terkait dengan sistematika dan teknis penulisan. Sistematika penulisan meliputi kemasan sajian dan urutan penyampaian materi-materi dalam tulisan. Teknis penulisan meliputi ketepatan penggunaan ejaan, diksi, kata baku, kalimat, dan paragraf. Isi tulisan ditinjau berdasarkan gagasan-gagasan yang tertuang di dalamnya.
Bentuk tulisan disunting berdasarkan sistematika dan teknis penulisan. Sistematika penulisan dapat ditinjau berdasarkan komponen-komponen pembentuknya. Komponen-komponen ini dibahas pada bagian sebelumnya. Sebuah tulisan memiliki komponen pembentuknya. Komponen ini disusun dan diurutkan secara sistematis. Rangkaian komponen dan sajiannya menentukan klasifikasi jenis tulisan.
Teknis penulisan berfokus pada penggunaan kaidah-kaidah bahasa. Kaidah-kaidah ini meliputi ejaan, diksi, kata baku, kalimat, dan paragraf. Aturan penggunaan ejaan bahasa Indonesia diatur dalam EYD hasil revisi baru. Diksi (pilihan kata) harus dipilih dengan tepat. Kata yang digunakan dalam tulisan disesuaikan dengan ragam tulisan, misalnya ragam ilmiah menuntut kebakuan. Demikian juga kalimat yang digunakan. Jika beragam ilmiah menuntut efektivitas kalimat. Paragraf yang disusun harus memiliki asas-asas paragraf yang baik.
Isi tulisan dapat disunting berdasarkan gagasan-gagasan yang tertuang dalam draf. Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya, isi tulisan memiliki gagasan utama dan penjelas. Gagasan utama ini dapat disunting sesuai keperluan. Gagasan ini dapat ditambah dan dikurangi. Selain itu, urutan gagasan perlu ditinjau kembali untuk memudahkan pemahaman kepada pembaca. Berdasarkan gagasan utama, gagasan penjelas perlu ditinjau kejelasannya. Apakah gagasan penjelas sudah benar-benar menjelaskan gagasan utama atau tidak?

d.    Publikasi
Kegiatan publikasi dapat dilakukan melalui media cetak dan elektronik. Media cetak dapat berupa buku, koran, majalah, jurnal, pamflet, booklet, selebaran, spanduk, dan baliho. Media elektronik dapat berupa televisi, radio, dan internet.
Media internet memiliki nilai diseminasi/penyebaran yang paling baik. Media internet dapat berupa laman/web, blog, surat elektronik, hingga jejaring sosial. Laman/web, blog, dan surat elektronik dapat dijadikan sebagai alat penyebaran tulisan kepada orang lain. Saat ini, banyak orang yang sedang menggemari jejaring sosial. Banyak orang yang rajin menulis melalui perbaruan status dan banyak pula orang yang menulis komentar-komentarnya. Media ini memiliki kelebihan tersendiri dalam popularitas dengan sistem yang sudah dirancang sedemikian rupa.
Melalui internet, orang dapat membaca karya-karya penulis tanpa harus terbatasi oleh tempat dan waktu. Selama ada koneksi, orang dapat membaca karya-karya penulis. Hal ini dapat terjadi karena tulisan tidak disebarkan melalui media cetak yang memiliki keterbatasan distribusi.
Seorang penulis sebaiknya memikirkan media apa yang tepat digunakan dalam memublikasikan tulisannya. Media ini sangat erat kaitannya dengan para pengguna. Para pengguna inilah yang harus diperhatikan oleh penulis, apakah sudah sesuai dengan sasaran tulisan atau tidak? Tentu saja, sebelumnya penulis juga sudah merancang siapa sasaran pembaca tulisannya.
Berikut ini dijelaskan publikasi karya tulis dengan beragam format cetak dan elektronik.
1.       Media Cetak
Publikasi tulisan melalui media cetak memiliki beragam format. Wujud media cetak dapat berupa buku, majalah, koran, selebaran, pamflet, leaflet, booklet, spanduk, dan baliho. Tiap bentuk media memiliki format sajian tersendiri. Misalnya ukuran buku, majalah, dan koran yang memiliki format sajian yang berbeda-beda.
2.      Media Maya
Publikasi karya ilmiah dalam media maya terdiri atas format berkas/file dan formattayang/display. Masing-masing format diuraikan berikut ini.






a.      Format Berkas/File
Format file terdiri atas versi rtf, versi doc(x), versi pdf, dan versi html/xml (web).
·       Versi rtf
Versi ini merupakan dokumen yang disimpan dalam tipe Rich Text Document. Versi ini memberikan kemungkinan berkas dokumen makalah dan artikel dapat dibuka melalui perangkat lunak berikut ini.
o   Wordpad, perangkat pengolahan teks bawaan Windows, misalnya XP, Milenium, Vista, dan 7.
o   Microsoft Word, perangkat pengolahan teks berbayar.
o   Open Office Writer, Abiword, hingga KingOffice, perangkat pengolahan teks nirbayar, dapat diunduh gratis melalui koneksi internet.
·         Versi doc(x)
Versi ini merupakan dokumen yang disimpan dalam tipe Word Document (doc). Tipe ini merupakan bentuk standar dari Microsoft Office 1997/2003. Tipe ini dapat dibuka di perangkat lunak yang lain, misalnya Open Office Writer dan Abiword. Untuk Microsoft Office 2007 dan 2010, bentuk standarnya adalah Word Document (docx). Tipe ini belum dapat dibuka melalui perangkat yang lain.
·         Versi pdf
Versi ini merupakan dokumen yang disimpan dalam tipe Portable Document Format. Versi ini dapat dibuka di berbagai perangkat lunak pembaca pdf, misalnya Adobe Reader, Foxit Reader, dll. Untuk menyimpan dokumen, pada Microsoft Word 2010 sudah disediakan tipe pdf pada fitur save as. Perangkat lunak pengolah teks yang lain dapat menyimpan dalam bentuk pdf melalui perangkat lunak tambahan, misalnya dopdf. Aplikasi ini merupakan aplikasi printing berformat pdf. Aplikasi dopdf bersifat gratis dan dapat diunduh melalui koneksi internet.
·         Versi html/xml (web)
Versi ini merupakan dokumen yang disimpan dalam bentuk Hypertext Markup Language (html) atau Extensible Markup Language (XML) . Versi ini menggunakan tipe dokumen yang dibuka di web. Oleh karena itu, versi ini dapat dibuka melalui perangkat lunak web (internet browser), misalnya Internet Explorer, Mozilla Firefox, Safari, Opera, GoogleChrome, dll. Microsoft Word 2007 dan 2010 memberikan fitur penyimpanan dokumen dalam versi html/xml (web) misalnya tipe single web page, web page, word xml document.
b.   Format Tayang/Display
·      Versi situs
Versi ini menggunakan format file versi html/xml (web). Karya ilmiah dapat ditayangkan melalui situs. Situs ini dapat dibuka dengan koneksi internet. Situs ini dapat berupa situs resmi dan situs pribadi. Situs resmi yang dimaksud adalah situs yang disediakan lembaga tertentu, misalnya jawapos.com, surya.com, dll. Ekstensi situs tersedia berbagai macam. Ekstensi ini menunjukkan identitas situs. Misalnya .sch (sekolah), .org (organisasi), .com (komersial), .ac.id (akademik, indonesia), .net (jaringan), .tv (televisi), dll. Selain itu, tersedia juga berbagai ekstensi gratis lain, misalnya .co.cc, .tk, .pro.tc, .co.nr, .banget.net, dll. Untuk kalangan profesional, situs pribadi dapat dibuat dengan berbagai ekstensi pilihan, baik berbayar maupun gratisan. Misalnya .com dikenakan biaya kurang lebih Rp 100.000/tahun.
·         Versi blog
Situs pribadi seringkali dibuat secara gratisan dengan memanfaatkan layanan wordpress, blogger, dan lain-lain. Awalnya, blog digunakan untuk memuat diary, tulisan-tulisan pribadi. Dalam perkembangan pemakaian pengguna, blog beralih fungsi, di antaranya dapat digunakan untuk memuat tulisan-tulisan pribadi, misalnya curhat, puisi, cerpen, naskah drama, artikel, makalah, skripsi, dll.
Karya ilmiah dapat ditayangkan melalui media blog. Sebaiknya, karya ilmiah yang dimuat di dalam blog, harus memiliki (1) judul karya ilmiah, (2) penulis, (3) isi karya ilmiah (pendahuluan, pembahasan, penutup), dan (4) daftar rujukan. Informasi ini sangat penting untuk dijadikan rujukan berikutnya jika diperlukan.
·         Versi catatan di jejaring sosial
Situs jejaring sosial umumnya merupakan situs pertemanan. Seiring perkembangan pemakaian pengguna, situs ini juga digunakan untuk memuat puisi, esai, artikel, dll. Misalnya Facebook menyediakan fitur catatan untuk memuat tulisan ilmiah yang ditujukan kepada beberapa teman.









BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
            Dari seluruh isi makalah mengenai proses menulis ini, dapat kita simpulkan bahwa proses kegiatan menulis terdiri atas tahapan-tahapan yang sangat bergantung pada jenis tulisan. Secara umum, tahapan menulis terdiri atas (a) perencanaan, (b) pembuatan draf kasar, dan (c) penyuntingan. Secara khusus, tahapan menulis sangat bergantung pada apa yang ditulis. Tahapan menulis opini berbeda dengan menulis berita, biografi, dan sebagainya, misal tahapan menulis opini terdiri atas (a) penggalian ide, (b) pendaftaran ide, (c) pengurutan ide, (d) penyusunan draf tulisan, (e) perbaikan tulisan, (f) pengkajian tulisan kembali, (g) pengulangan proses butir (e) dan (f) jika diperlukan, dan (h) publikasi tulisan, sedang tahapan menulis berita sangat bergantung pada komposisi unsur 5W+1H dan pengembangannya. Berikut ini disajikan proses kegiatan menulis berdasarkan tahapan menulis opini dan artikel nonpenelitian melalui tahapan (a) perencanaan, (b) pembuatan draf tulisan, (c) penyuntingan, dan (d) publikasi.
            Semua telah jelas dipaparkan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan sanggahan dan kritikan maupun tambahan mengenai isi makalah kami ini.










Daftar Pustaka


-          Kutipan Modul 1 Ketrampilan Menulis
-          Tarigan, Henry Guntur. 1981. Menulis Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung: FKSS IKIP
-          Tarigan, Henry Guntur. 1994. Menulis Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung
-          http://latihanmenulis.blogspot.com/

1 komentar:

  1. kok gak eling yho pan sak kelompok karo awakmu zal.

    BalasHapus

Komen mu adalah penilaian untuk ku...