Rabu, 25 Desember 2013

Home 2

Bidadari Tua Semangat Perjuanganku




   Teringat hari ini aku telah membuat suatu kesalahan yang mungkin akan menjadi beban. Mengenang perjuanganmulah aku mampu bertahan. Ya, sosok bidadari tua yang kini mulai terlihat lelah menemani dan menjaga ku di setiap waktu. Apakah aku yang bersalah? apakah aku yang meninggalkannya? apakah... dan apakah...???? pertanyaan-pertanyaan konyol macam apa ini! menangispun sudah tidak ada gunanya lagi. Ku coba resapi, Ku coba selami, segalanya yang telah terjadi selama ini dan aku kembali teringat wajahmu, "Bidadariku" yang telah menua.
   Aku kembali teringat awal aku memasuki kehidupan baru ini. Tahun 2011 mulai kuperjuangkan dan kupertaruhkan seluruh jiwa ragaku hanya untuk sebuah impian konyol yang mungkin tidak dapat aku gapai. Satu kata yang ternyata telah merubah segalanya. Tentu saja penyesalan datang di saat yang tidak tepat. Aku baru sadar bahwa sebenarnya aku ini orang yang tidak mampu dan hanya suka bermimpi penuh angan menembus asa. Betapa bodohnya aku mengatakan bahwa aku ingin “KULIAH”! satu kata yang ternyata membua bidadariku kewalahan mencari keajaiban dari doa dan harapan.
   “Ya, aku hanya orang bodoh! Pasti benar aku hanya bermimpi! Dan tentu saja aku hanya mampu untuk menghayalkannya. Hanya saja kenapa datang sebuah semangat bahwa hari ini, aku disini, berjuang untuk bertahan padamkan luka dan beban yang ada, yang telah membakar seluruh jiwa.” Kecamuk isi hati yang tidak dapat kuungkapan ketika aku menatap wajah bidadari tua ku. Betapa bodohnya aku sekali lagi atas apa yang telah aku pinta. Tanpa sadar dari kecil hingga dewasa usiaku kini pun aku hanya menggantungkan semuanya dari pertolongan Bidadariku, tanpa kusadari Ia pun beranjak letih dan sedikit tidak berdaya. Tapi apa daya, bidadariku adalah tangan Tuhan di muka bumi ini. Bidadariku memiliki beban yang berada dipundaknya. Pun bidadariku selalu harus dan tidak boleh terlihat menyerah di depanku.
   Ya!!! Memang bodohnya aku terlalu terlambat menyadari segala yang telah terjadi, kuambil hikmah-Nya, rasakan nikmat-Nya, dan kucoba untuk hadapi. Kau berikan kekuatan untuk lewati semua ini. Hari ini, Kan ku pastikan aku masih ada disini mencoba lepaskan, coba bebaskan segala rasa perih dihati. Coba resapi, Coba hayati segala yang telah terjadi ku ambil hikmah-Nya. Rasakan nikmat-Nya Dan kucoba untuk hadapi semua ini sendiri. Namun sekali lagi aku berkata pada diriku sendiri bahwa “Aku Tidak akan pernah bisa!”.
   Namun sekali lagi kau datang, Bidadariku yang kini engkau telah berambah rapuh. Engkau selalu ada saat jiwa ini rapuh, dikala aku jatuh kau memberikanku kekuatan untuk aku berdiri, tapi bisahkah kau untuk sekali saja mengatakan bahwa kau juga butuh bantuan. Segala doa dan usaha yang kau buat untuk menyelamatkanku, melindungiku, dan menjadikanku menggapai cita ini tidak dapat ku balas walau dengan nyawa sekalipun. Kini ku berjanji bidadariku, aku di sini baik-baik saja. Aku di sini berjuang keras membalas perjuanganmu hanya dengan keseriusan dan niatku untukmu bidadariku. Maafkan aku jika memang aku selalu menyusahkanmu, maafkan aku jika selalu menimbulkan masalah bagimu, dan maafkan aku apabila aku sering membuat mu kecewa. Kini dirimu sudah mulai rapuh dan aku takut kehilanganmu, sungguh aku takut. Tanpamu Bidadariku aku bukanlah apa-apa lagi, pun tanpamu bidadariku aku tidak akan berdiri disini memakai almamater ini. Engkaulah sumber semangat juangku, engkaulah sumber inspirasiku, engkaulah guru terbaik dalam hidupku, dan ku harapkan engkau juga memahami dirimu sendiri lebih dari engkau emmahami anak titipan Tuhan padamu. Ya, Ibulah bidadari tuaku yang selalu masih dan akan tetap menemaniku menuju kesuksesan duniaku. Terimakasih Ibu engkaulah sumber semangat ku dan karenamu lah aku masih tetap bertahan dengan ini, sekali lagi aku akan berdoa dan berharap serta memohan kepada Tuhan, untuk selalu menjaga dan memberikanmu kesehatan serta rezeki yang barokah. Aku di sini selalu merindukanmu dari lubuk hatiku walau terkadang aku gengsi dan tidak akan berbicara yang sejujurnya,. Mengertilah akan dirimu sendiri Ibu wujud dari Bidadari tangguh yang dikirimkan Tuhan untukku.
   Kini di tahun 2013 aku berjanji akan tetap semangat dan jalani hidup ini lebih kuat darimu dan aku tidak akan menyerah. Kedewasaan bukanlah menjadi tonggak utama orang akan menjadi sukses. Bermimpi bukan satu-satunya jalan untukku menggapai mimpi, dan doa serta usaha darimu Ibu tidak akan sia-sia, karena engkaulah sekalilagi Bidadari yang mulai tua dan rapuh. Istirahatlah dan mulailah kembali ketika engkau sudah siap bekerja keras. Aku di sini baik-baik saja Ibu. Terimakasih!!


sad-UNTUKMU BIDADARI TUAKU YANG MENJADI SUMBER SEMANGATKU MENJALANI HIDUP INI-sad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komen mu adalah penilaian untuk ku...