Minggu, 18 Mei 2014

Hidup.

Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu mas
alah selesai, timbul masalah baru.

Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api.

Setelah air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah. Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api.

Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya.

Lalu ia bertanya kepada anaknya, “Apa yang kau lihat, nak?”"Wortel, telur, dan kopi” jawab si anak. Ayahnya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu. Ia melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras.

Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas. Setelah itu, si anak bertanya, “Apa arti semua ini, Ayah?”

Ayahnya menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi ‘kesulitan’ yang sama, melalui proses perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.

Wortel sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, wortel menjadi lembut dan lunak. Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras. Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut.

“Kamu termasuk yang mana?,” tanya ayahnya. “Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu wortel, telur atau kopi?” Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu adalah wortel yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lunak dan kehilangan kekuatanmu.”

“Apakah kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut? Dengan jiwa yang dinamis, namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian atau pemecatan maka hatimu menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku?.”

“Ataukah kamu adalah bubuk kopi? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu 100 derajat Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat.”

“Jika kamu seperti bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga membaik.”

“Ada raksasa dalam setiap orang dan tidak ada sesuatupun yang mampu menahan raksasa itu kecuali raksasa itu menahan dirinya sendiri”

Himalaya Part 2

Hey bro, Apa gunung paling tertinggi di dunia? Tentu kita akan menjawab dengan sangat meyakinkan yaitu Everest, yang ada di pegunungan Himalaya. Tapi jika ditanya 25 gunung paling tinggi yang ada di dunia, yuk mari kita lihat siapa aja pemenangnya….kali2 aja bagi dikau yang lagi duduk manis di sekolah ditanya sama gurunya…
Kan bisa jawab….
  1. Everest, pegunungan Himalaya, Nepal/Tibet, 29,035 ft / 8,850 m.
  2. K2 (Godwin Austen), pegunungan Karakoram, Pakistan/Cina, 28,250 ft / 8,611 m.
  3. Kangchenjunga, pegunungan Himalaya, India/Nepal, 28,169 ft / 8,586 m.
  4. Lhotse I, pegunungan Himalaya, Nepal/Tibet, 27,940 ft / 8,516 m.
  5. Makalu I, pegunungan Himalaya, Nepal/Tibet, 27,766 ft / 8,463 m.
  6. Cho Oyu, pegunungan Himalaya, Nepal/Tibet, 26,864 ft / 8,188 m.
  7. Dhaulagiri, pegunungan Himalaya, Nepal, 26,795 ft / 8,167 m.
  8. Manaslu I, pegunungan Himalaya, Nepal, 26,781 ft / 8,163 m.
  9. Nanga Parbat, pegunungan Himalaya, Pakistan, 26,660 ft / 8,125 m.
  10. Annapurna, pegunungan Himalaya, Nepal, 26,545 ft / 8,091 m.
  11. Gasherbrum I, pegunungan Karakoram, Pakistan/Cina, 26,470 ft / 8,068 m.
  12. Puncak Broad, pegunungan Karakoram, Pakistan/Cina, 26,400 ft / 8,047 m.
  13. Gasherbrum II, pegunungan Karakoram, Pakistan/Cina, 26,360 ft / 8,035 m.
  14. Shishapangma (Gosainthan), pegunungan Himalaya, Tibet, 26,289 ft / 8,013 m.
  15. Annapurna II, pegunungan Himalaya, Nepal, 26,041 ft / 7,937 m.
  16. Gyachung Kang, pegunungan Himalaya, Nepal, 25,910 ft / 7,897 m.
  17. Distaghil Sar, pegunungan Karakoram, Pakistan, 25,858 ft / 7,882 m.
  18. Himalchuli, pegunungan Himalaya, Nepal, 25,801 ft / 7,864 m.
  19. Nuptse, pegunungan Himalaya, Nepal, 25,726 ft / 7,841 m.
  20. Nanda Devi, pegunungan Himalaya, India, 25,663 ft / 7,824 m.
  21. Masherbrum, pegunungan Karakoram, Kashmir, 25,660 ft / 7,821 m.
  22. Rakaposhi, pegunungan Karakoram, Pakistan, 25,551 ft / 7,788 m.
  23. Kanjut Sar, pegunungan Karakoram, Pakistan, 25,461 ft / 7,761 m.
  24. Kamet, pegunungan Himalaya, India/Tibet, 25,446 ft / 7,756 m.
  25. Namcha Barwa, pegunungan Himalaya, Tibet, 25,445 ft / 7,756 m
Bagi yang nggak mudeng, nama pertama adalah nama gunung tertingginya, setelah itu nama pegunungan, Ingat ya bro gunung sama pegunungan itu beda banget. Pegunungan itu berarti kumpulan gunung baik tertinggi atau tidak. yah itu saja bro. semoga membantu kamu belajar Biologi, eh salah ya, ane emang nggak pernah sekolah sih bro.

Bayangan Manis...

Sesosok bayang dan khayal
Buatan untaian seribu mimpi
Menempuh berbagai cerita tak berakhir
Dalam kepala mengalir bagai memori
Terbentuk berdasar indah cipta sang kuasa

Demi mereka yang tak bisa
Bukan untuk yang tak mau
Oleh karenanya takkan tersentuh
Karena biar indahnya takkan memenuhi hasrat diri
Agar tak gila mengubah arah jati diri
Meski menimbun berbagai harap tak sempurna
Entah hendak terbukti ada atau tiada

Sosoknya berbeda tiap saat tiap insan
Cermin jiwa dari hasrat indah dunia
Atau dari asa lama yang terlintas saja
Tergabung dengan inspirasi bila ia hidup nanti
Agar terpupuk indahnya
Agar tetap suci ia tak tersentuh
Hanya untuk penciptanya

Hari Ku...

aku…
berjalan menerobos semak belukar
menelusuri hari kelam yang tertutup awan hitam
langkahkan kaki yang penuh goresan luka mengering
burung-burung terbang kembali ke sarangnya
bunga-bunga merunduk menyembunyikan keindahannya
aku…
tak ada lagi yang melihat diriku
matanya telah tertutup debu
bidadari hitam yang tersenyum pada dunia
tanpa keraguan di hatinya
mengayunkan langkahnya mendekatiku
melemparkan debu di atas deritaku
aku…
menggeliat meronta berteriak
memanggil keadilan yang tak kunjung terlihat
menanti datangnya terang yang telah lama menghilang
lelah letih diri ini
menghirup angin kepalsuan
harap yang tak jua berbalas
akankah ada segores senyum di wajahku
menutup hari yang kelam